Jumat, 24 Oktober 2014

PORKAB PERTAMA KALINYA DI SRAGEN BAKAL DIGELAR


SRAGEN – 20 kecamatan di kabupaten Sragen siap meriahkan  ajang Porkab (Pekan Olah Raga Kabupaten ) Sragen tahun 2014 yang akan diselenggarakan, mulai tanggal 28 Oktober 2014 hingga 1 Nopember 2014. Masing-masing kecamatan telah mengirimkan data jumlah pemain dan official serta cabang olah raga yang akan diikutsertakan.
                Kecamatan Mondokan tercatat mengirimkan kotingen terbanyak sejumlah 182 kontingen dengan mengikuti 12 cabang olah raga (cabor)  dari 16 cabor yang akan dipertandingkan. Disusul kecamatan Sragen mengirimkan 149 kontingen dengan mengikuti 13 cabang olah raga. Sementara kecamatan Sukodono tercatat mengirimkan kontingen paling sedikit yakni 43 kontingen.
Ke-16 cabang olah raga yang akan dipertandingkan pada Porkab Sragen 2014 yaitu Atletik yang akan dipusatkan di stadion taruna. Karate, Tae kwon do, Bola Volley, Futsal, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Tinju, Panahan dan Panjat tebing bertempat di GOR Diponegoro. Sementara cabor  Catur dan Bola Basket bertempat di SMA N Sragen.  BMX Cross akan mengambil lokasi di lapangan SBI Kroyo Karangmalang. Cabor pencak silat bertempt di Kawedanan Sragen, Gondang, Gemolong, Tangen dan sebagian di GOR Diponegoro. Untuk pertandingan Sepak Bola di tempatkan di Stadion Taruna, Lapangan 408, lapangan Karangmalang dan lapangan Kedawung. Dan untuk cabor renang bertempat di kolam renang Dung Cuo Sragen.
Dalam acara Pembukaan Porkab Sragen 2014 direncanakan  akan digelar Defile atau pawai yang akan diikuti 220 peserta yang terdiri dari seluruh atlet dan Official . Defile  akan di dilaksanakan pada Selasa, 28 Oktober 2014  pukul 14.00 wib dari depan Kantor Dinas Kesehatan Kab. Sragen ke alun-alun Sragen.  Berbagai hiburan akan meriahkan Defile diantaranya marching Band dan hiburan lainnya.Sebanyak 1.761 atlet  dalam event Akbar PORKAB pertama kalinya di Sragen ini akan memperebutkan 220  medali emas. Sementara Medali perak sejumlah 220 dan medali peruggu sejumlah 226. 

Bupati Sragen Agus Fatchurrahman, SH, MH mengatakan bahwa sepanjang sejarah Indonesia merdeka baru pertama kalinya Porkab di laksanakan di kabupaten Sragen. Melalui Porkab bupati mengajak seluruh elemen untuk memulai merekayasa kebangkitan olahraga di kabupaten Sragen untuk melakukan olahraga prestasi. “pelaksanaan Porkab tersebut membutuhkan partisipasi, sinergi  dan keikutsertakan seluruh warga  masyarakat Sragen , jadi harapan saya  sosialisasikanlah kegiatan porkab ini dan semoga dengan cara ini kita akan memperbaiki cara kita berbakti kepada bangsa dan negara ini “ tambah Bupati. (Ifah-Humas)

Kamis, 23 Oktober 2014

Sambut 1 Suro, Sragen Gelar Gebyar Suran 2014


SRAGEN – Tradisi Larap Slambu Makam Pangeran Samudro hingga kini tetap lestari. Jelang 1 Suro, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpor) Kabupaten Sragen tengah menyiapkan sejumlah agenda, salah satunya tradisi Larap Slambu yang akan digelar di lokasi Makam Pangeran Samudro yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Gunung Kemukus.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata melalui Kepala Bidang (Kabid) Seni dan Budaya, Joko Suyono S.Kar, Tradisi Larap Slambu akan digelar pada hari Sabtu tanggal 25 Oktober 2014 tepat 1 Suro (Penanggalan Jawa) atau 1 Muharram 1436 H (Penanggalan Islam). “Acara akan kami mulai sekitar pukul 09.00 wib hari Sabtu 1 Suro nanti, “ jelas Joko Suyono.
Upacara Adat yang digelar secara rutin disetiap tahunnya ini tidak hanya menarik dari segi wisata saja tetapi juga mempunyai nilai kesakralan ritual upacara yang dipercaya oleh warga mampu mendatangkan tuah.Tradisi tahunan yang menarik ribuan pengunjung ini berupa penyucian kain penutup makam Pangeran Samudro. Tradisi inilah yang kemudian sering dikenal sebagai upacara Larap Slambu Pangeran Samudro.
Tradisi Larap Slambu pada perkembangannya tetap dilestarikan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen melalui Disparbudpor Kabupaten Sragen. Oleh Disparbudpor kegiatan di Gunung Kemukus tahun ini dikemas dalam sebuah acara “Gebyar Suran 2014”. Kegiatan itu meliputi kirab Gunungan Sedekah Bumi bersama warga Desa Pendem pada hari Jumat 24 Oktober 2014, pada malam harinya akan digelar Tahlilal bersama di bangsal Pangeran Samudro. Sedangkan pada hari Sabtunya, 25 Oktober 2014 Upacara Tradisi Larap Slambu dan puncak acara berupa Hiburan Klenengan dan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk, pada Sabtu malamnya
.
Prosesi Upacara Penyucian
Prosesi penyucian kain penutup makam Pangeran Samudro akan digelar hari Sabtu 25 Oktober 2014 dari pagi hari jam 09.00. Pada saat itu biasanya banyak sekali warga yang sudah berdatangan dari berbagai daerah termasuk dari luar pulau Jawa dan memadati lokasi kegiatan.Kegiatan penyucian diawali dengan membawa air kembang, slambu, dan kain mori serta sejumlah ubo rampe berupa sesaji menuju aliran sungai yang bermuara di Waduk Kedung Ombo yang terletak di sebelah timur makam. Jarak lokasi itu kurang lebih 500 meter dan dengan menyusuri anak tangga, rombongan pembawa perlengkapan dikawal sejumlah prajurit.

Di lokasi aliran sungai itu sejumlah warga sudah bersiap untuk memperebutkan berbagai ubo rampe yang nantinya akan dihanyutkan.
Begitu tiba di aliran sungai, berbagai jenis sesaji seperti jajan pasar, buah-buahan, rokok, dan kembang akan dihanyutkan oleh pembawa sesaji. Sesaji yang dilarung ini menjadi sasaran pertama para pengunjung dan peziarah sebelum nantinya mereka memperebutkan air bekas cucian slambu atau kelambu atau jamasan kelambu makam Pangeran Samudro.
                Setelah melarung berbagai jenis sesaji tadi, rombongan kemudian akan mencelupkan kelambu yang ditempatkan dalam keranjang ke dalam aliran sungai. Begitu diangkat, kucuran air bekas celupan tadi akan menjadi rebutan mereka yang telah menunggu.

Hal yang sama juga akan terjadi saat rombongan kembali ke pelataran makam Pangeran Samudro. Di pelataran itu kelambu kembali akan dibilas menggunakan air kembang yang bersumber dari tujuh mata air yang sudah disiapkan dalam tujuh gentong. Ratusan liter air kembang tersebut akan menjadi sasaran berikutnya oleh peziarah yang memadati makam saat upacara ini digelar.Pengunjung dan peziarah yang memperebutkan air jamasan atau sisa cucian, sesaji, dan kain mori percaya bahwa benda-benda tadi dapat mendatangkan tuah. Karena itu, puncak acara Larap Slambu Gunung Kemukus selalu terletak pada perebutan sisa air cucian kelambu ini. (Humas)

Kamis, 16 Oktober 2014

Usaha Industri Gerabah


Potensi lain yang dimiliki Desa Jati yaitu usaha pembuatan Gerabah dari tanah liat. Dukuh Bibis merupakan pusat pembuatan Gerabah di Desa Jati, lebih dari 10 KK berwirausaha sebagai pembuat Gerabah. kebanyakan pembuatnya sudah lanjut usia, karena mereka hanya berkeahlian membuat gerabah dan dari membuat gerabah itulah mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Jenis gerabah yang  dihasilkan seperti  Kereng, Lemper, Kendi, Padasan dan Pot Bunga.  semakin berkembangnya zaman peminat Gerabah sudah mulai sedikit, untuk sekarang ini yang banyak di buat hanyalah gerabah jenis kereng dan lemper. untuk pemasaranya mereka sudah berkerja sama dengan pedagang gerabah sehingga para pedagang datang sendiri untuk membeli gerabah mereka dan menjualnya kembali.Potensi lain yang dimiliki Desa Jati yaitu usaha pembuatan Gerabah dari tanah liat. Dukuh Bibis merupakan pusat pembuatan Gerabah di Desa Jati, lebih dari 10 KK berwirausaha sebagai pembuat Gerabah. kebanyakan pembuatnya sudah lanjut usia, karena mereka hanya berkeahlian membuat gerabah dan dari membuat gerabah itulah mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Jenis gerabah yang  dihasilkan seperti  Kereng, Lemper, Kendi, Padasan dan Pot Bunga.  semakin berkembangnya zaman peminat Gerabah sudah mulai sedikit, untuk sekarang ini yang banyak di buat hanyalah gerabah jenis kereng dan lemper. untuk pemasaranya mereka sudah berkerja sama dengan pedagang gerabah sehingga para pedagang datang sendiri untuk membeli gerabah mereka dan menjualnya kembali.